Sekali Bekam, Asam Urat Redam (Ahmad
Musa, SH (50) – Kutai Timur)
Ahmad Musa
tak pernah menduga bahwa keluhan asam urat yang dideritanya selama 1 tahun
lenyap begitu saja seolah tak pernah datang setelah menjalani terapi bekam.
Nama Ahmad Musa cukup dikenal di Kabupaten Kutai Timur sebagai seorang advokat
dan staf ahli DPRD Kabupaten. Musa mengaku derita asam uratnya diketahui pada
pertengahan 2010 dengan indikasi nyeri di persendianterutama lutut sampai tak
bisa ditekuk, lalu gampang kram.
Kala itu tak
ada pilihan lain lagi bagi ayah 5 anak ini, yakni menjalani pengobatan
konvensional dan sejumlah terapi tradisional. Namun semua pengobatan yang
dijalani tak membuahkan hasil berarti. Sampai pada bulan Juli 2010 warga Gg.
Duku, Jl. Sultan Hasanuddin, Sangata, Kabupaten Kutai Timur ini menjumpai buku
tentang bekam yang ditulis dr. Wadda A. Umar.
Subhanalloh,
Ahmad Musa benar-benar tergugah setelah membaca buku yang menjelaskan tuntunan
sunnah berbekam dengan segudang manfaatnya itu. Lantas diapun mencari ahli
bekam di kabupaten berpenduduk sekitar 6000 jiwa tersebut, dan dia pun berjumpa
Salim yang mulai dikenal kemampuannya membekam. Usai berkenalan dan Ahmad Musa
menceritakan keluhannya, Salim pun berupaya meyakinkan pasien barunya untuk
meyakini metode pengobatan dan
kesembuhan berasal dari Alloh SWT.
Tak terasa
Salim telah membekam Ahmad Musa sebanyak 76 titik. Tapi Subhanalloh, pasiennya yang baru kali pertama berbekam ini
merasakan perubahan menakjubkan, yakni dia merasakan seolah penyakit lenyap
dari tubuhnya yang terasa ringan terutama di area persendian. “Alhamdulillah setelah rutin bekam setiap
pekan selama sebulan semua keluhan asam urat saya hilang,” aku Ahmad Musa
seraya berpesan agar kaum muslimin tidak putus asa menghadapi keluhan seberat
apapun, karena Islam sudah mengajarkan obat dan cara pengobatannya.
Setelah Bekam, Nyeri Pun Hilang (Tihamah
(48) – Bekasi)
Sudah 7 bulan Tihamah menahan
rasa sakit di persendian lutut, mata kaki dan betisnya, terutama pada sore
menjelang malam hari. Bila nyeri datang dia pun tak kuasa berjalan dan hanya
mengerang hingga rasa ngilu lenyap. Deritanya pun lebih mengganggu lantaran
tumitnya selalu sakit dan tak kuat menopang tubuhnya untuk menapak. Mulanya
untuk mengatasi ngilu tersebut ibu 5 anak ini menelan obat-obat warung pereda
rasa sakit, termasuk yang bermerk asam urat. Sayangnya obat-obatan tersebut tak
juga menghentikan ngilu yang menyiksa.
Melihat perkembangan yang tak
menyenangkan tersebut, putranya berusaha membawa Tihamah ke Bengkel Rohani pada
Nopember 2011 di kawasan Bekasi Timur dan kebetulan lokasinya berdekatan dengan
rumahnya di kelurahan Margahayu, Bekasi Timur. Tempat pengobatan pimpinan Abu
Aqilla tersebut menerapkan terapi bekam, ruqyah, herbal dan lainnya.
Subhanalloh, setelah berbekam setiap pekan selama 2 bulan keluhan
Tihamah pun mereda, apalagi didukung dengan minum madu, minyak zaitun dan
habbatussauda. Nenek 1 cucu ini pun tetap melanjutkan terapi bekam dan minum
herbal, namun kini ditangani oleh putranya sendiri yang juga mulai trampil
membekam.
“Alhamdulillah, setelah bekam rutin dan sekarang dibekam anak saya,
juga rutin minum herbal, rasa-rasa nyeri menjelang malam sudah tak terasa lagi,
terkena angin pun tidak ngilu lagi seperti dulu. Saya juga bersyukur ibadah
malam pun sudah tanpa gangguan lagi dan juga tak banyak gangguan mengurus
rumah... Alhamdulillah,” ungkap Ibu
Tihamah.
Sendi Tak Ngilu Lagi (Kristika
- Tangerang)
Kristika menderita penyakit asam
urat sekitar 8 tahun, tepatnya tahun 2003. Dia sering merasakan persendian
ngilu, nyeri dan bengkak. Kaki kanan saya pernah bengkak dalam waktu cukup
lama. Bahkan dia pernah sakit cukup berat selama 1 bulan. Sebenarnya dia
mengenal bekam sudah lama, tetapi belum pernah mencobanya.
Nah, dari informasi yang
didapatnya, akhirnya Kristika mulai berbekam pada tanggal 5 Juni 2011 di Pondok
Sehat An-Nabawiyah pimpinan Ummu Salamah. Beliau memeriksa Kristika, lalu ia
pun dibekam rutin setiap bulan. Alhamdulillah,
baru sekali bekam saja nyeri-nyeri di tumitnya berangsur membaik. Berikutnya
semua keluhan asam urat yang pernah dirasakan menghilang, bahkan ia merasakan
badan enteng dan tak banyak keluhan dalam beraktivitas.
Alhamdulillah, semoga semakin banyak penderita asam urat yang
memilih terapinya dengan bekam, karena selain menyembuhkan juga meningkatkan
daya tahan tubuh, ibadah pun juga tambah enak dan nikmat... Insya Alloh
Dari Pasien Hingga Jadi Terapis
(Nenah (43) – Sukabumi)
Nenah begitu tersiksa lantaran
hampir semua persendiannya nyeri sekali, dan pergelangan kaki mulai bengkak.
Berbagai pengobatan pun dijalani namun tk membuahkan hasil dan puncaknya pada
2011, sampai mata kaki bengkak hingga tak berdaya mengurus rumah tangga.
Ibu 5 anak warga Kp. Jenjing Desa
Babakan Panjang Kec. Nagrek Rt 03/09 No. 19 Sukabumi terus berdo’a dan berusaha.
Lalu dia dikenalkan kerabatnya klinik bekam cukup tenar di Sukabumi pimpinan
Ust. Rahmat. Alhamdulillah, dia sangat bersyukur setelah terapi bekam merasakan
perubahan menakjubkan, tubuhnya terasa ringan, ngilu sendi mulai menghilang dan
melangkah pun mulai lancar. Apalagi setelah ditambah minum madu dan
habbatussauda, rasa ngilu karena terpaan angin di malam hari tak terasa lagi.
Selanjutnya dia menjalani terapi
bekam setiap bulan. Dan lebih dari itu dia bersemangat mempelajari bekam dan
pengobatan Islami dengan harapan bisa menolong keluarga dan orang banyak yang
mempunyai masalah asam urat atau keluhan penyakit lainnya. Sebab dia merasakan
keberkahan pengobatan yang dijalaninya, sekaligus memimpikan betapa bila kaum
muslimin mengandalkan pengobatan bekam dan herbal alami dan Islami Insya Alloh
selalu hidup sehat. Dengan hidup sehat tersebut lebih nyaman menjalani
kehidupan rumah tangga, ibadah dan bermasyarakat. Nenah pun menganjurkan kaum
muslimin hendaknya tak ragu dengan bekam dan pengobatan Islami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar