Jumat, 05 Oktober 2012

KESAKSIAN PENDERITA ASAM URAT YANGG SEMBUH DENGAN BEKAM


Sekali Bekam, Asam Urat Redam (Ahmad Musa, SH (50) – Kutai Timur)
Ahmad Musa tak pernah menduga bahwa keluhan asam urat yang dideritanya selama 1 tahun lenyap begitu saja seolah tak pernah datang setelah menjalani terapi bekam. Nama Ahmad Musa cukup dikenal di Kabupaten Kutai Timur sebagai seorang advokat dan staf ahli DPRD Kabupaten. Musa mengaku derita asam uratnya diketahui pada pertengahan 2010 dengan indikasi nyeri di persendianterutama lutut sampai tak bisa ditekuk, lalu gampang kram.
Kala itu tak ada pilihan lain lagi bagi ayah 5 anak ini, yakni menjalani pengobatan konvensional dan sejumlah terapi tradisional. Namun semua pengobatan yang dijalani tak membuahkan hasil berarti. Sampai pada bulan Juli 2010 warga Gg. Duku, Jl. Sultan Hasanuddin, Sangata, Kabupaten Kutai Timur ini menjumpai buku tentang bekam yang ditulis dr. Wadda A. Umar.
Subhanalloh, Ahmad Musa benar-benar tergugah setelah membaca buku yang menjelaskan tuntunan sunnah berbekam dengan segudang manfaatnya itu. Lantas diapun mencari ahli bekam di kabupaten berpenduduk sekitar 6000 jiwa tersebut, dan dia pun berjumpa Salim yang mulai dikenal kemampuannya membekam. Usai berkenalan dan Ahmad Musa menceritakan keluhannya, Salim pun berupaya meyakinkan pasien barunya untuk meyakini  metode pengobatan dan kesembuhan berasal dari Alloh SWT.
Tak terasa Salim telah membekam Ahmad Musa sebanyak 76 titik. Tapi Subhanalloh, pasiennya yang baru kali pertama berbekam ini merasakan perubahan menakjubkan, yakni dia merasakan seolah penyakit lenyap dari tubuhnya yang terasa ringan terutama di area persendian. “Alhamdulillah setelah rutin bekam setiap pekan selama sebulan semua keluhan asam urat saya hilang,” aku Ahmad Musa seraya berpesan agar kaum muslimin tidak putus asa menghadapi keluhan seberat apapun, karena Islam sudah mengajarkan obat dan cara pengobatannya.

Setelah Bekam, Nyeri Pun Hilang (Tihamah (48) – Bekasi)
Sudah 7 bulan Tihamah menahan rasa sakit di persendian lutut, mata kaki dan betisnya, terutama pada sore menjelang malam hari. Bila nyeri datang dia pun tak kuasa berjalan dan hanya mengerang hingga rasa ngilu lenyap. Deritanya pun lebih mengganggu lantaran tumitnya selalu sakit dan tak kuat menopang tubuhnya untuk menapak. Mulanya untuk mengatasi ngilu tersebut ibu 5 anak ini menelan obat-obat warung pereda rasa sakit, termasuk yang bermerk asam urat. Sayangnya obat-obatan tersebut tak juga menghentikan ngilu yang menyiksa.
Melihat perkembangan yang tak menyenangkan tersebut, putranya berusaha membawa Tihamah ke Bengkel Rohani pada Nopember 2011 di kawasan Bekasi Timur dan kebetulan lokasinya berdekatan dengan rumahnya di kelurahan Margahayu, Bekasi Timur. Tempat pengobatan pimpinan Abu Aqilla tersebut menerapkan terapi bekam, ruqyah, herbal dan lainnya.
Subhanalloh, setelah berbekam setiap pekan selama 2 bulan keluhan Tihamah pun mereda, apalagi didukung dengan minum madu, minyak zaitun dan habbatussauda. Nenek 1 cucu ini pun tetap melanjutkan terapi bekam dan minum herbal, namun kini ditangani oleh putranya sendiri yang juga mulai trampil membekam.
“Alhamdulillah, setelah bekam rutin dan sekarang dibekam anak saya, juga rutin minum herbal, rasa-rasa nyeri menjelang malam sudah tak terasa lagi, terkena angin pun tidak ngilu lagi seperti dulu. Saya juga bersyukur ibadah malam pun sudah tanpa gangguan lagi dan juga tak banyak gangguan mengurus rumah... Alhamdulillah,” ungkap Ibu Tihamah.

Sendi Tak Ngilu Lagi (Kristika -  Tangerang)
Kristika menderita penyakit asam urat sekitar 8 tahun, tepatnya tahun 2003. Dia sering merasakan persendian ngilu, nyeri dan bengkak. Kaki kanan saya pernah bengkak dalam waktu cukup lama. Bahkan dia pernah sakit cukup berat selama 1 bulan. Sebenarnya dia mengenal bekam sudah lama, tetapi belum pernah mencobanya.
Nah, dari informasi yang didapatnya, akhirnya Kristika mulai berbekam pada tanggal 5 Juni 2011 di Pondok Sehat An-Nabawiyah pimpinan Ummu Salamah. Beliau memeriksa Kristika, lalu ia pun dibekam rutin setiap bulan. Alhamdulillah, baru sekali bekam saja nyeri-nyeri di tumitnya berangsur membaik. Berikutnya semua keluhan asam urat yang pernah dirasakan menghilang, bahkan ia merasakan badan enteng dan tak banyak keluhan dalam beraktivitas.
Alhamdulillah, semoga semakin banyak penderita asam urat yang memilih terapinya dengan bekam, karena selain menyembuhkan juga meningkatkan daya tahan tubuh, ibadah pun juga tambah enak dan nikmat... Insya Alloh

Dari Pasien Hingga Jadi Terapis (Nenah (43) – Sukabumi)
Nenah begitu tersiksa lantaran hampir semua persendiannya nyeri sekali, dan pergelangan kaki mulai bengkak. Berbagai pengobatan pun dijalani namun tk membuahkan hasil dan puncaknya pada 2011, sampai mata kaki bengkak hingga tak berdaya mengurus rumah tangga.
Ibu 5 anak warga Kp. Jenjing Desa Babakan Panjang Kec. Nagrek Rt 03/09 No. 19 Sukabumi terus berdo’a dan berusaha. Lalu dia dikenalkan kerabatnya klinik bekam cukup tenar di Sukabumi pimpinan Ust. Rahmat. Alhamdulillah, dia sangat bersyukur setelah terapi bekam merasakan perubahan menakjubkan, tubuhnya terasa ringan, ngilu sendi mulai menghilang dan melangkah pun mulai lancar. Apalagi setelah ditambah minum madu dan habbatussauda, rasa ngilu karena terpaan angin di malam hari tak terasa lagi.
Selanjutnya dia menjalani terapi bekam setiap bulan. Dan lebih dari itu dia bersemangat mempelajari bekam dan pengobatan Islami dengan harapan bisa menolong keluarga dan orang banyak yang mempunyai masalah asam urat atau keluhan penyakit lainnya. Sebab dia merasakan keberkahan pengobatan yang dijalaninya, sekaligus memimpikan betapa bila kaum muslimin mengandalkan pengobatan bekam dan herbal alami dan Islami Insya Alloh selalu hidup sehat. Dengan hidup sehat tersebut lebih nyaman menjalani kehidupan rumah tangga, ibadah dan bermasyarakat. Nenah pun menganjurkan kaum muslimin hendaknya tak ragu dengan bekam dan pengobatan Islami.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar