Jumat, 05 Oktober 2012

BEKAM BUANG SISA ASAM URAT

Oleh : Wahyudi Widada, S. Kp. M. Ked.
(Dosen Patobiologi Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember)

Asam urat, gout, pirai sendi adalah penyakit yang terjadi karena penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat meningkatnya produksi, menurunnya pembuangan melalui ginjal, atau akibat peningkatan asupan makanan yang kaya zat purin. Asam urat atau uric acid merupakan produk akhir dari penghancuran purin, yaitu salah satu komponen asm nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, zat purin terdapat dalam tubuh manusia dan dapat ditemukan pada semua makanan yang bersumber dari sel hidup.
Berdasarkan penyebabnya, asam urat digolongkan atas penyakit gout primer dan sekunder. Secara medis 99 persen jenis penyakit gout primer belum diketahui penyebabnya (idiopatik). Dugaan umum penyebab pada kasus gout primer berkaitan dengan kombinasi faktor genetis dan faktor hormonal yang menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dimana pada akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan produksi asam urat atau berkurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal.
Peningkatan produksi asam urat juga bisa dikarenakan penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12) atau karena obesitas (kegemukan) dan tingginya kadar trigliserida. Adapun rasa sakit yang sering terjadi pada sendi dalam kasus gout (asam urat) disebabkan karena tebentuknya endapan kristal monosodium urat monohidrat pada sendi atau tendon (urat keras yang menghubungkan otot dengan tulang). Proses pengendapan tersebut dapat menyebabkan peradangan akut dan umum dikenal sebagai arthritis gout atau reumatik gout.
Gejala awal serangan reumatik gout adalah tejadinya nyeri di pangkal ibu jari kaki sebelah dalam, tungkai atau pergelangan kaki pada pagi hari. Padaa bagian tersebut akan nampak membengkak, kemerahan, terasa panas/hangat dan nyeri bila disentuh ataupun dibuat jalan.  bagian tersebut akan nampak membengkak, kemerahan, terasa panas/hangat dan nyeri bila disentuh ataupun dibuat jalan. Selanjutnya secara klinis dampak gout (penyakit asam urat) adalah terbentuknya tofus (tumpukan kristal padat dan keras), benjolan pada sendi, atau bahkan deformitas (kelainan bentuk tulang).
Bekam pada kasus asam urat bertujuan untuk membuang toksin dan hasil metabolit lain (asam urat, kolesterol, dll) yang sudah rusak dan menjadi sampah sehingga dapat memberikan dampak merusak bagi tubuh. Selain itu juga untuk memperbaiki fungsi ginjal, sehingga dapat memetabolisme dan membuang kelebihan asam urat dengan lebih baik.
Bekam juga menstimulasi pelepasan endorphin dan enkefalin yang berperan dalam mengurangi kepekaan (sensitifitas) terhadap nyeri. Kedua zat ini dilepaskan karena terjadinya nyeri ringan akibat isapan dan sayatan alat bekam. Nitrit Oksida (NO) adalah zat yang berperan meningkatkan pelepasan kedua zat ini di bagian tertentu pada otak, dikarenakan beberapa faktor eksternal seperti cidera dan luka.
Sebagai contoh pengaruh stimulasi endorphin dan enkefalin adalah, ketika sedang asyik bekerja seseorang tidak akan merasakan luka ringan yang mungkin sangat nyeri sehabis kerja di saat badannya sudah tenang dan mengetahui dirinya terluka. Kondisi kejiwaan yang baik lebih mendukung untuk membantu pelepasan semua zat tersebut, karena zat tersebut dikenal sebagai  zat pengatur kegembiraan internal (endogenous pleasure substances). Pelepasan zat tersebut akan berkurang apabila kondisi kejiwaan memburuk. Sementara, berdasarkan penelitian –skripsi- yang telah saya lakukan bersama Ulfin pada tahun 2012, bekam terbukti efektif untuk menurunkan nyeri pada pasien  hiperuric (kelebihan asam urat). Kenyataannya, rangsangan pada kulit berupa sentuhan, pijatan, jarum akupunktur, terlebih sayatan pisau bekam akan menyebabkan sel mast melepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui.
Histamin bermanfaat dalam proses perbaikan sel yang sakit, anti radang, serta memacu pembentukan reticulo endothelial cell,  yang akan meningkatkian daya rsistensi (daya tahan) dan imunitas (kekebalan) tubuh. Di sisi lain, berbagai zat yang dilepaskan akibat mekanisme bekam tersebut menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah kapiler. Efek pelebaran juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Reaksi-reaksi itu menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah yang memicu timbulnya efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku.
Bahkan seorang ilmuwan Jerman, Johan Opelli, telah membuktikan bahwa perangsangan pada titik-titik meridian dengan bekam dapat mencapai 10 kali lipat efek pelepasan berbagai zat yang telah disebutkan, dibanding dengan menggunakan jarum akupunktur. Sementara di penelitian berbeda menunjukkan pembekaman di kulit akan menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spino thalamicus ke arah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsangan lainnya akan diteruskan melalui serabut syaraf eferen simpatik menuju motor neuron dan menimbulkan refleks intubasi nyeri. Efek lainnya adalah dilatasi (pelebaran) pembuluh darah kulit dan memperbaiki kerja jantung.
Adapun titik bekam yang dianjurkan pada kasus asam urat adalah pada titik alkahil, katifain, al warik, betis belakang, tumit dalam, punggung kaki luar dan belakang ibu jari kaki.

Wallohu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar